Badan PPSDM Pertanian Cetak Pengusaha Pertanian Milenial Garut melalui Pelatihan Vokasi
By Admin
nusakini.com - Garut. (18/01/2020) “Ada 3 program aksi Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), yang pertama Gerakan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (KOSTRATANI), kedua Penyuluhan, Pendidikan dan Pelatihan Vokasi Mendukung Penumbuhan Pengusaha Pertanian Milenial, ketiga Penyuluhan, Pendidikan dan Pelatihan Vokasi Mendukung Program Utama Kementan “ ujar Dedi Nursyamsi Kepala Badan PPSDM Pertanian”.
Program Badan PPSDM Pertanian tersebut salah satunya diaktualisasikan dengan mencetak pengusaha pertanian milenial di Kabupaten Garut melalui pelatihan vokasi komoditas jeruk yang dikuti oleh 60 orang peserta petani milenial dari 9 kecamatan di Wilayah Kabupaten Garut. Kegiatan ini difasilitasi UPT Pusat Pelatihan Pertanian melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang selama 3 hari, 17 – 19 Januari 2020 berlokasi di Eptilu Agro Edu Farm, Cikajang Kabupaten Garut.
Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Siti Munifah, dalam kunjungannya ke lokasi pelatihan, menyapa peserta dan menyampaikan, “Indonesia adalah negara agraris yang memberikan peluang kerja yang sangat besar dibidang pertanian. Kementerian Pertanian mengajak seluruh komponen bangsa untuk bisa menjaga ketahanan pangan bagi 267 juta jiwa. Dalam pogram aksinya bertekad menumbuhkan 500 petani milenials setiap tahunnya dan milenials kita akan kaya dengan menerapkan pertanian modern,” “Di Eptilu Agro Edu Farm Cikajang Garut ini, ada milenials, Rizal Fahrizal, yang bisa membangun agrofarm dibidang komoditas jeruk. Ini merupakan terobosan dan kreativitas ciri khas milenial yang adaptif terhadap teknologi dan perubahan serta mampu berinovasi”.
“Kita tidak hanya produksi on farm tapi juga off farm mulai dari grading, packaging dan yang penting adalah promosi,” himbau Munifah kepada seluruh para generasi muda.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Beny Yoga Santika, menyampaikan, “Kami mendorong pemuda di Kabupaten Garut untuk terus.bertani meningkatkan produktivitas, karena menjadi kaya tidak harus bertani dengan lahan luas, hanya dengan 1000m2 kita bisa berbudidaya dengan penghasilan yang fantastis asalkan dijalani dengan tekun dan tidak mudah menyerah”, jelasnya.
Peserta pelatihan memperoleh materi secara klasikal dan praktik mengenai komoditas jeruk yaitu: 1) menumbuhkembangkan minat generasi muda terhadap pertanian melalui Garut Edufarm Center dan upaya regenerasi petani era 4.0, 2) energizing and inspiring milenial agripreuneur sinergi program duta petani milenial Kementerian Pertanian, 3) peran P4S dalam menumbuhkembangkan tani milenial dan fasilitasi magang Jepang, 4) pembibitan jeruk dengan teknik okulasi.
Sejalan dengan pelatihan vokasi, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Bustanul Arifin Caya, menekankan bahwa, “Pelatihan vokasi menjadi prioritas utama pengembangan SDM pertanian dari sisi pelatihan untuk mencetak job creator dan job seeker yang siap untuk Dunia Usaha Dunia Industri, juga selaras dengan program aksi penumbuhan petani milenial 2,5 juta dalam 5 tahun ke depan”. (romy)